Dear..
Canda, tawa dan senyum bahagia selalu menghiasi rona wajahku setiap bertemu
denganmum, “pria
berjas hitam”. Tak bosan aku menatap kedua bola matamu dengan penuh
kasih sayang dan cinta yang tulus, serta senyum manjamu yang senantiasa tersimpul,
meski harus hadir di wajahku yang pucat saat kepedihan mengusik kebahagiaan
ini. Suka dan duka ini tersaji dalam satu ruang yang sama. Ya, lagi lagi
kebahagiaan ini tercampur dengan rasa pilu dalam lara. Kami, sepasang kekasih
yang sedang di mabuk asmara merencanakan mengisi akhir pekan dengan menginap di
sebuah villa di kawasan Tea Garden Resort – Sari Ater. Kami menginap hanya
semalam, karena disinipun kami mengikuti acara yang sebelumnya telah dibuat
oleh rekan kami.
Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba. Kami menggunakan sepeda motor untuk sampai
disana, karena tak bisa masul jalan tol, kamipun melewati jalan raya biasa
sambil berpelukan erat dan terlihat sangat mesra yang mungkin membuat iri
siapapun yang melihatnya. Kami berbicara tentang rencana apa yang akan kami
lakukan di tempat berlibur nanti.
Dihari
pertama ini, dipagi yang cerah, hatiku sangat bahagia. Disini, aku dan kamu
mengawali tahun baru bersama untuk menggariskan kenangan indah diantara kita.
Segala protes aku ajukan atas segala keisenganmu, kemarahanmu, dan masih banyak
lagi. Dengan riang kami bercerita dan tentunya dengan canda tawa yang tak
pernah padam.
Langit di malam hari bersolek indah, gemilang bintang hiasi kepekatan malam.
Aku meminta kamu menemaniku untuk mengitari jalanan perkotaan yang berhias
gemerlap lampu warna-warni dan dengan sejuknya malam. Bersamaan dengan itu,
kami menikmati makan malam. Malam menunjukkan pukul 22.00 wib, saatnya untuk
istirahat melepas penat dan lelah. Kubaringkan tubuhku yang berselimut lembut
sambil kupejamkan kedua mata. Tak lama aku terjaga dari tidur singkatku dengan
ditutup dengan ucapan selamat malam darinya.
Ketika
fajar terbit membangunkanku. Ada kamu disampingku, laluku mengarahkan kedua
mataku melihat suasana langit terang dan remang-remang cahaya bumi dibawah
langit biru. Sungguh elok.., dalam hati aku bertakbir memanjatkan rasa syukur
pada Tuhan, atas segala kenikmatan yang dapat aku rasakan hingga saat ini.
---
Pulang..
“Waktumu
sudah habis, waktumu sudah habis...” terdengar suara ledekan darinya. Hmm dia
memang menjengkelkan.
Akhirnya
selama kuranglebih 2 day 1 night menghabiskan waktu bersama, senang, bahagia
campur aduk. Tibalah saatnya harus pulang. Sebenarnya, masih ingin bersama kamu
bermain-main disini apalagi dengan disuguhkan pemandangan yang indah. Rasanya
susah sekali untuk segera beranjak pergi meninggalkan tempat ini.
Selama
perjalanan pulang kami mengalami beberapa kali istirahat, belum lagi dengan
rintik hujan yang secara tiba-tiba mengganggu perjalanan kami. Yesss..! ada
tujuan lain sebelum benar-benar pulang. Rupanya kami bersama rekan lainnya
mampir ke suatu tempat (entah apa namanya aku lupa) berupa air terjun yang
sejuk. Yap! Yippyy! Seneng lagi deh *jingkrak-jingkrak* *loh.. lol.
Sebelum sampai ke titik dimana air terjun itu
bertumpah ruah, kami menyusuri jalanan dengan berjalan kaki kuranglebih 1,5km,
gak begitu jauh. Tapi lumayan juga sih ya capek. Sesampainya disana, dia udah
kegirangan sendiri tuh gak sabar mau main air sama temen-temennya. Tapi kali
ini aku tidak ikut dengannya, hanya menunggu dia duduk dipinggiran saja.
Hffft.. ternyata aku bt! Bt sebete-betenya orang bt! Akrwrd moment! Saat aku
lihat isi chat di handphonenya berupa sebuah obrolan bersama ibu mantan cewenya
dia. Huh deh! Rasanya pengen balik lagi turun ke bawah jauh-jauh dari arena air
terjun lalu meninggalkannya. Tapi gak mungkin. Gue balik sendiri gitu dijalanan
yang licin pake turunan segala, mana gak ada yang megangin lagi marah pula,
nanti yang ada gue jatoh toh toh haha. Tahan aja deh. Dia pun kebingungan
dengan sikap anehku ini yang menurun drastis 180 derajat. Haha jelas. Tadinya
kan happy banget, langsung sedih nih gara-gara beginian. Sepele sih but jealous
maybe. Awkwkk. “kamu kenapa?” Faisal said.
“gak, gpp” nada melas.
Akhirnya aku salah tingkah..
“Ihh itu nyebelin ngapain sih ada foto cewek lain di hp kamu.” Hfft gue terselamatkan, akhirnya ada alasan lain yang bisa bikin dia percaya kalau gue marah sama dia bukan karena hal yang gak gue ceritain jujur ke dia. Lagian yaa ni orang ada aja deh gara-garanya tu foto, foto siapa pula. Heuh. *mukaiblis*
“aku juga gatau itu foto siapa yangg.”
“Ah tau ah masa gatau tapi kok nyimpen? Aneh!”
“yaudah maaf.” Mencoba merajuk
“yaudalah..”
And then, yaudalah bodo amat gak gue pikirin. Ganggu-ganggu kesenangan aja deh jadinya. Akhirnya, ini yang aku bilang diawal story bahwa suka dan duka ini tersaji dalam satu ruang yang sama.
Add me on:
Twitter: @Indriani_AYD
You've question? ask fm: @indrianifitria
Salam sahabat :)